BPSIP Sulteng Menjadi Narasumber SL Genta Organik
Selasa, 23 Mei 2023, telah dilakukan Sekolah Lapang (SL) Tematik kegiatan Gerakan Pro Organik (Genta Organik) yang dilaksanakan oleh BPP Biromaru, Kec. Sigi Biromaru, Kab. Sigi. Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Tengah pada kegiatan SL tersebut hadir sebagai narasumber dengan materi mengenai “Pembenah Tanah Untuk Pelestarian Lahan dan Peningkatan Produksi Tanaman”. Kegiatan ini ini diikuti oleh penyuluh WK BPP Biromaru dan anggota kelompoktani yang telah ditetapkan sebagai petani pelaksana kegiatan Genta Organik.
“Menurut Permentan No.1 tahun 2019, pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral, berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan atau biologi tanah yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, perkembangan b iota tanah, serta meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi,” demikian penjelasan narasumber BPSIP kepada peserta SL. Lebih lanjut narasumber memaparkan, pembenah tanah alami dapat dibuat oleh petani berupa arang (biochar/ charcoal), yang berasal dari limbah pertanian seperti sekam, tongkol jagung, sabut kelapa, limbah kulit kakao, residu kayu-kayuan, dan bahan organik lainnya. Biochar dibuat melalui proses pembakaran tidak sempurna pada suhu kurang dari 5.0000C. Untuk pengaplikasian biochar ke tanaman sangatlah mudah, cukup disebar pada lahan sebelum pengolahan tanah kedua, pada larikan, ataupun pada lubang tanam. Penggunaannya dapat dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3:1.
Pada kegiatan ini, peserta tidak hanya diberikan materi, namun langsung melakukan praktek pembuatan biochar berbahan sekam padi yang diikuti oleh peserta dengan sangat antusias. Beberapa dari peserta ingin melakukan di kelompok tani mereka agar informasi baru yang mereka peroleh ini dapat diketahui pula oleh anggota kelompok tani lainnya. Hal ini sejalan denngan tindak lanjut dari kegiatan ini yang mengharapkan petani peserta dapat menyebarkan dan mengaplikasikan informasi yang mereka dapatkan kepada petani lainnya.